Komponen arsitektur SPK

                 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Komponen Arsitektur Sistem Pendukung Keputusan
Alfian Tri Putra
201531279
E
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI TEKNIK PLN JAKARTA
2017

BAB I

PENDAHULUAN


 


1.1       LatarBelakangMasalah



Perkembangan teknologi sekarang ini sudah sangat pesat, tidak terbatas pada perkembangan teknologi perangkat keras dan perangkat lunak, namun juga pada metode komputasi. Salah satu metode komputasi yang cukup berkembang saat ini adalah metode sistem pendukung keputusan (Decision Support System). Dalam teknologi informasi, sistem pendukung keputusan merupakan cabang ilmu yang letaknya diantara sistem informasi dan sistem cerdas.
Sistem pengambilan keputusan juga membutuhkan teknologi informasi. Karena dalam era globalisasi seperti sekarang ini sebuah perusahaan dituntut untuk bergerak cepat dalam mengambil suatu keputusan dan tindakan dalam membantu pengambilan keputusan.
Salah satu yang terpenting dalam Sistem pendukung keputusan ialah, Komponen-Komponen SPK (system pendukung keputusan) itu.sangat berpengaruh dalam menentukan suatu keputusan atau tindakan yang akan di ambil oleh suatu perusahaan atau lembaga yang menggunakan SPK itu.

1.2 Rumusan Masalah

            Berdasarkan latar belakang ,dan masalah masalah yang dibahas diatas dapat dirumuskan sebagai berikut:
a.      Apa yang dimaksud dengan sistem pendukung keputusan (Decision Support System)?
b.      Apa tujuan dari SPK(Decision Support System)
c.       Metode apa saja yang dapat digunakan dalam (Decision Support System)
d.      Apa komponen arsitektur dari SPK ?
    1.3 Tujuan
       Berdasarkan perumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan ini adalah :
1.      Mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem pendukung keputusan (Decision Support System).
2.      Mengetahui Komponen arsitektur utama dari SPK
3.      Mengetahui metode apa saja yang dapat digunakan dalam SPK
4.      Mengetahui tujuan dari SPK

          BAB II

                                       KOMPOEN-KOMPONEN SPK

Sebelum kita mengetahui apa komponen-komponen dari SPK, lebih baik kita menelusuri apa itu SPK?
    A.   Pengertian Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)
DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, DSS merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2002).
Menurut Dadan Umar Daihani (2001:54), konsep Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pertama kali diungkapkan pada awal tahun 1970-an oleh Michael S.Scott Morton yang menjelaskan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem yang berbasis computer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dalam memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan berbagai persoalan yang tidak terstruktur.
Selain itu Efraim Turban mengemukakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan merupakan sebuah sistem yang dimaksudkan untuk mendukung para pengambil keputusan manajerial dalam situasi keputusan semiterstruktur.
Dari beberapa definisi di atas dapat dikatakan bahwa Sistem Pendukung Keputusan adalah suatu sistem informasi spesifik yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan persoalan yang bersifat semi struktur dan tidak terstruktur. Sistem ini memiliki fasilitas untuk menghasilkan berbagai alternatif yang secara interaktif dapat digunakan oleh pemakai. Sistem ini berbasis komputer yang dirancang untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dan tidak terstruktur. Kata berbasis komputer merupakan kata kunci, karena hampir tidak mungkin membangun SPK tanpa memanfaatkan komputer sebagai alat Bantu, terutama untuk menyimpan data serta mengelola model.
      B.   Tujuan Sistem Pendukung Keputusan
Tujuan dari SPK adalah (Turban, 2005) :
·         Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur.
·         Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.
·         Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya.
·         Kecepatan komputasi. Komputer memungkinkan para pengambil keputusan untuk melakukan banyak komputasi secara cepat dengan biaya yang rendah.
·         Peningkatan produktivitas. Membangun satu kelompok pengambil keputusan, terutama para pakar, bisa sangat mahal. Pendukung terkomputerisasi bisa mengurangi ukuran kelompok dan memungkinkan para anggotanya untuk berada di berbagai lokasi yang berbeda-beda (menghemat biaya perjalanan).
·         Dukungan kualitas. Komputer bisa meningkatkan kualitas keputusan yang dibuat. Sebagai contoh, semakin banyak data yang diakses, semakin banyak data yang diakses, makin banyak juga alternatif yang bisa dievaluasi.
·          Berdaya saing. Manajemen dan pemberdayaan sumber daya perusahaan. Tekanan persaingan menyebabkan tugas pengambilan keputusan menjadi sulit.
·         Mengatasi keterbatasan kognitif dalam memproses dan penyimpanan.
       C. Macam – Macam Metode Sistem Pendukung Keputusan
Metode sistem pendukung keputusan sangatlah beragam, beberapa metode yang sering digunakan antara lain :
  • Metode Sistem Pakar
  • Metode Regresi Linier
  •  Metode Logika Fuzzy
  • Metode B/C Ratio
  • Metode AHP
  • Metode IRR
  • Metode NPV
  • Metode FMADM, dan lain sebagainya.
        D. Kompoen-komponen Sistem Pendukung Keputusan 
Turban (1998) mengemukakan bahwa sebuah sistem pendukung keputusan terdiri atas dibangun dari beberapa subsistem, antara lain :
               a.Subsistem manajemen data, meliputi basis data yang mengandung data yang relevan dengan keadaan yang ada dan dikelola oleh sebuah sistem yang dikenal sebagai database management system (DBMS).
b.Subsistem manajemen model, yaitu sebuah paket perangkat lunak yang berisi model-model finansial , statistik, management science, atau model kuantitatif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis sistem dan management software yang terkait.
c.Subsistem manajemen pengetahuan (knowledge) yaitu subsistem yang mampu mendukung subsistem yang lain atau berlaku sebagai sebuah komponen yang berdiri sendiri (independen)
d.Subsistem antarmuka pengguna (user Interface), yang merupakan media tempat komunikasi antara pengguna dan sistem pendukung keputusan serta tempat pengguna memberikan perintah kepada sistem pendukung keputusan.

Subsistem Manajemen Data
Subsistem manajeman data dibangun dari elemen-elemen antara lain basis data SPK, DBMS (Database Management System), direktori data dan fasilitas query.
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling terhubung dan dikelola sedemikian rupa sesuai kebutuhan dan struktur dari sebuah organisasi yang bisa digunakan oleh lebih dari satu orang dan lebih dari satu aplikasi. Data dari basis data sebuah SPK didapatkan dari sumber data internal dan sumber data eksternal.
Data internal pada umumnya berasal dari sistem pemrosesan transaksi organisasi serta berbagai data operasi dari bidang fungsional. Jenis data yang tergolong data jenis ini misalnya pembayaran bulanan, penjadwalan perawatan mesin, penaksiran penjualan yang akan datang, cost of out-stock item, dan future hiring plans.
Data eksternal yaitu data-data yang berasal dari luar organisasi atau organisasi lain misalnya pemerintah atau asosiasi perdagangan , tapi mempunyai pengaruh terhadap organisasi. Data ini mungkin dimasukkan ketika SPK dipakai atau sebelumnya disimpan di dalam basis data SPK. Contoh dari data jenis ini antara lain data industri, data riset marketing, data sensus, data ekonomi nasional, dan lain-lain.
Data Personal (private data) meruapkan jenis data lain yang digunakan oleh pembuat keputusan untuk penaksiran terhadapa data spesifik dalam keadaan tertentu.
Organisasi data untuk SPK berbeda-beda tergantung kebutuhan dari SPK tersebut. Organisasi berupa data warehouse sering digunakan untuk membangun aplikasi SPK. SPK yang berukuran besar biasanya memiliki mempunyai organisasi datanya sendiri yang terintegrasi, berupa basis data SPK multiple sources. Namun basis data SPK bisa juga dibangun untuk bisa berbagi dengan DBMS yang lain dan secara fisik ditempatkan di tempat yang sama dengan alasan biaya dan segi ekonomisnya.
Ekstraksi data merupakan suatu proses yang dikelola oleh DBMS yang meliputi proses meng-import , meringkas, menyaring dan mempersingkat data.
DBMS menyediakan fasilitas untuk proses-proses antara lain yaitu membuat database, mengakses database dan mengupdate database. DBMS juga mempunyai kemampuan tambahan seperti menghubungkan data dari sumber yang berbeda, melakukan proses query dan report dari data yang ada, menyediakan metode pengamanan data, melakukan proses manipulasi data yang kompleks, dan mengelola data lewat sebuah kamus data (data dictionary).
Fasilitas query dimaksudkan agar kita bisa melakukan akses data, manipulasi data dan melakukan permintaan terhadap suatu data tertentu dalam kaitan membangun dan menggunakan SPK. Fasilitas query menerima permintaan dari komponen SPK yang lain, kemudian menentukan bagaimana permintaan tersebut bisa dipenuhi, dan kemudian melakukan formulasi terhadap detail permintaan kemudian membrikan hasil kepada komponen yang melkukan permintaan. Fasilitas query dilengkapi dengan sebuah bahasa query yang khusus, umumnya disebut Structure Query Language (SQL).
Direktori data adalah katalog dari semua data yang ada di basis data. Direktori data menyediakan definisi data dan fungsi utamanya untuk menjawab pertanyaan tentang kemampuan dari item data yang ada ,sumber item data dan arti eksak item data tersebut. Direktori data akan mendukung fase intelligent dari proses pembuatan keputusan.

Subsistem Manajemen Model
Salah satu keunggulan dari SPK adalah kemempuan untuk mengintegrasikan akses data dan model-model keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan menambahkan model-model keputusan ke dalam sistem informasi yang menggunakan basis data sebagai mekanisme intgrasi dan komunikasi di antara model-model.
Subsistem manajemen model dibentuk dari beberapa elemen antara lain : basis model (model base), sistem manajemen basis model (model base management system), bahasa pemodelan (modelling language), direktori model (model directory), dan eksekusi, intgrasi dan perintah model (model execution, integration dan command ).
Di dalam basis model terdapat routine dan model-model stasistik, model-model finansial , model forecasting dan model-model kuantitif yang lain yang menyediakan kemampuan analisis dalam sebuah SPK. Kemampuan untuk meminta (invoke), menjalankan, mengubah, mengkombinasikan/mengabungkan dan memeriksa model adalah kunci kemampuan SPK yang berbeda dengan sistem berbasis komputer yang lain.
Bahasa pemodelan digunakan untuk mengatasi kesulitan SPK dalam mengkostumisasi model. Bahasa pemodelan biasanya berupa high-level language misalnya COBOL, atau bahasa generasi keempat yang lain dan bahasa pemodelan khusus misalnya IFPS-Plus.
Sistem manajemen basis model (model base management system) berperan dalam menciptakan model menggunakan subrutin dan building block yang lain , memebentuk routine baru dan meng-update,merubah, dan memanipulasi model data.
Peran direktori model analog dengan peran direktori data pada basis data yaitu merupakan katalog dari semua model yang ada dan semua perangkat lunak lain dalam basis model. Di dalam direktori model terdapat definisi model dan fungsi utamanya untuk menjawab pertanyaan mengenai kemampuan dari sebuah model.
Eksekusi model (model execution) dalah proses pengontrolan sebuah model yang sedang berjalan. Penggabungan model (model integration) dapat diartikan sebagai penggabungan operasi dari beberapa model ketika dibutuhkan. Sedangkan sebuah pemroses perintah model (model command processor) digunakan untuk menerima dan menterjemahkan instruksi model dari komponen dialog dan melewatkannya ke model base management system, eksekusi model atau fungsi integrasi.

Subsistem Manajemen Pengetahuan ( The Knowledge Subsystem)
Permasalahan yang dihadapi oleh SPK akan bertambah kompleks dan rumit sehingga diperlukan expertise untuk memberikan solusi yang baik di luar kemampuan SPK biasa. Expertise ini disediakan oleh sistem pakar atau sistem cerdas yang lain. SPK jenis ini dilengkapi dengan komponen yang disebut manajemen pengetahuan (knowledge management).
Komponen manajemen pengetahuan menyediakan expertise yang diperlukan untuk memecahkan beberapa aspek permasalahan dan meyediakan pengetahuan yang bisamenigkatkan operasi dari komponen SPK yang lain.
Komponen pengetahuan bisa terdiri atas satu atau lebih sistem cerdas. SPK yang dilengkapi dengan sistem cerdas atau sistem pakar disebut intelligent DSS atau DSS/ES atau expert support system atau Knowledge- based DSS.

Subsistem Antarmuka / Dialog
Komponen antarmuka suatu SPK (Management of the User Interface Subsytem) adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang memberi antarmuka antara pemakai dan SPK Komponen antarmuka menyajikan keluaran (output) SPK pada pemakai dan mengumpulkan masukan (input) ke dalam SPK Menurut Turban (1995), subsistem antarmuka dari suatu SPK harus mempunyai kemampuan seperti di bawah
a.Menyediakan Graphical User Interface (GUI)
b.Mengakomodasi user dengan bermacam piranti masukan (input)
c.Menampilkan data dengan berbagai macam format dan piranti keluaran (output)
d.Memberi kemampuan help, prompting, rutin diagnostic dan suggestion serta dukungan fleksibel yang lain
e.Meyediakan interaksi dengan database dan basis model
f.Menyimpan data masukan dan keluaran
g.Mempunyai windows yang mengijinkan berbagai fungsi untuk ditampilkan serentak.
h.Menyediakan dukungan komunikasi antara pemakai (user) dan pembuat (builder) SPK.
i.Meyediakan latihan dengan contoh-contoh
j.Menyediakan fleksibilitas dan adaptiveness sehingga SPK bisa mengakomodasi masalah dan teknologi yang berbeda.
k.Mampu berinteraksi dalam berbagai gaya dialog yang berbeda.

Proses pada subsistem antarmuka digambarkan pada gambar 2.3. Pengguna berinteraksi dengan komputer lewat action language yang diproses lewat user interface management system. Pada sistem terkini, komponen antarmuka telah dilengkapi natural language procesor dan mungkin memakai object standar (misalnya menu pull-down dan button) lewat Graphical User Interface (GUI).
Ada beberapa jenis gaya dialog untuk komunikasi antara user dan SPK (Suryadi,1998) antara lain:
a.Dialog tanya jawab
Dalam dialog jenis ini SPK bertanya kepada pemakai , kemudian pemakai memberi jawaban dan seterusnya sampai SPK membeikan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan.
b.Dialog Perintah
Dalam dialog jenis ini, perintah digunakan untuk menjalankan fungsi- fungsi SPK. Format perintah biasanya menggunakan kata-kata standar dan pendek serta relatif mudah untuk dipelajari.
c.Dialog Menu
Gaya dialog ini paling populer dalam SPK. Dalam dialog gaya ini pemakai memilih satu dari beberapa alternatif menu dengan penekanan tombol keyboard atau klik mouse
d.Dialog form masukan/keluaran.
Dialog jenis ini menyediakan form masukan untuk memasukkan perintah dan data. Sedangkan form keluaran merupakan tangapan dari SPK. Sesudah form keluaran , biasanya pemakai dapat mengisi form masukan lain untuk melanjutkan dialog.
e.Dialog masukan dalam konteks keluaran
Perluasan dari dialog form masukan adalah dengan mengkombinasikan form masukan dan keluaran sehingga masukan dari pemakai selalu dalam konteks keluaran SPK sebelumnya. Dalam gaya dialog ini SPK memperlihatkan keluaran yang dapat diisi oleh pemakai sehingga bisa sekaligus mengubah keluaran.
 


          BAB III

         PENUTUP



3.1 Kesimpulan

Dari makalah diatas ,kesimpulan yang dapat diambil adalah:
SPK merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi, pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semi terstruktur dan situasi tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Tujuan dari SPK adalah : Membantu manajer dalam pengambilan keputusan atas masalah semi terstruktur. Memberikan dukungan atas pertimbangan manajer dan bukannya dimaksudkan untuk menggantikan fungsi manajer.  Meningkatkan efektivitas keputusan yang diambil manajer lebih daripada perbaikan efisiensinya. beberapa metode yang sering digunakan antara lain :Metode Sistem Pakar, Metode Regresi Linier, ,Metode Logika Fuzzy, Metode B/C Ratio, Metode AHP. Dan Kompoen-komponen Sistem Pendukung Keputusan adalah: Subsistem manajemen data, Subsistem manajemen model, Subsistem manajemen pengetahuan (knowledge), Subsistem antarmuka pengguna (user Interface)
                  3.2  Daftar Pustaka
http://republikbm.blogspot.co.id/2007/10/komponen-sistem-pendukung-keputusan.html
vipyuliana.blogspot.co.id/2012/10/makalah-sistem-pendukung-keputusan-spk.html

Komentar

Posting Komentar